Semilir angin setelah hujan reda benar-benar
menyerbakan aroma tanah. Daun-daun dipepohonan dipinggir jalan meneteskan titik
air yang masih tertinggal di permukaannya. Seluruh jalanan terguyur air hujan
dan dibeberapa menimbulkan kubangan air. Air yang tergenang menampilkan
cahaya-cahaya dari lampu jalanan.
Aku berjalan menuju rumah. Setidaknya sekarang aku
sudah dengan perasaanku sendiri. Aku tidak bisa menutupi semuanya. Ini pasti
yang terbaik untuk diriku dan diri Amanda. Walaupun tidak bisa menjalin hubungan
seperti yang diharapkan seperti tadi, setidaknya aku masih bisa berteman
dengannya.
Aku masuk kedalam rumah dengan keadaan basah kuyup.
Beruntung rumah sepi, orang-orang tampaknya tertidur karena hujan hari ini— Setidaknya aku bisa terhindar dari omelan mama. Hanya
ada Bi Minah yang terjaga. Melihatku seperti ini Bi Minah langsung berinisiatif
membuat secangkir teh hangat dan merebus air hangat untuk aku mandi.
****★★★****
Udara pagi
menyelimuti kota kecil disudut perbatasan sebuah propinsi, awan mendung selalu
menjadi rutinitas dikala pagi saat musim hujan, semerbak aroma bunga mawar
selalu masih bisa tercium karena belum berpaut dengan polusi dari asap
kendaraan. Aku menarik napas dan tidak menyianyiakan kesejukan udara sesegar
ini, ku isi paru-paruku dengan penuh kemudian mengembuskannya secara perlahan.
Kelas XII IPS 2
masih terlihat sepi saat aku berdiri tepat didepan pintu kelas. Jelas saja!
sekarang masih pukul 06.15 wib—aku sengaja
berangkat lebih pagi dari biasanya. Suasana seperti ini membuat ku bosan.
Dengan pasrah aku langkahkan kaki menuju tempat dudukku di pojok depan, tepat
didepan meja guru. Meletakkan tas
kemudian melangkah pergi menuju tempat duduk dari semen yang berada didepan
kelas.
Menatap sekeliling mataku bergerak mengamati setiap
sudut dari Sekolah yang sudah hampir 3 tahun ini aku tinggali. Ada banyak
kenangan disini. Pikiranku menjemput setiap memori yang terekam dalam otak.
Kejadian itu bergantian muncul seperti slide film yang diedit menggunakan movie
maker. Kesedihan, kesenangan, keangkuhan, kekeluargaan dan entah yang tak
sekarang pikiranku bisa memutarnya kembali.
Sinar matahari menyilaukan pandanganku. Aku tersadar
dari tontonan yang otakku kirim beberapa menit tadi. Anak-anak sekolah lain
mulai memasuki sekolah dan suara sudah mulai gaduh memenuhi setiap sudur ruang
kelas yang ada. Ada Egi anak XII IPA 2 dengan kaca mata tebalnya, ada sinta si
cantik dari kelas XII IPS 1 yang sempat menjalin hubungan denganku dulu saat
pertama masuk sekolah ini, dan.. mataku menoleh ke arah ruang kelasku XII IPS 2,
ada Amanda dan Andi mereka jalan berbarengan dengan tangan yang saling
berpegang erat??
Seketika mataku membulat. Mencoba memastikan
pandanganku pada dua sosok yang menuju kelas yang sama dengan kelasku. Apa itu
Amanda?? Sungguh??
Aku benar-benar tidak percaya! Sungguh! Aku harap
Tuhan menakdirkan kejadian ini sebagai mimpiku.. Ya Mimpi! Please God!!!
to be continued >>
Hai readers.. terima kasih udah mau membaca tulisan aku :) Buat terus menjaga setiap kepercayaan kalian ke aku dan aku ke kalian, aku cuma mohon untuk tidak mengcopy-paste apa yang udah aku tulis ini^^ kalian pasti ingin dihargai karena suatu kerja keras kalian bukan?? aku pun begitu :) sekali lagi terima kasih udah mau berkunjung di web sederhana aku ini :) tinggalkan komentar ya^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar