Rabu, 19 Februari 2014

Biodata dan Fakta Ryan D'Angga Indonesian Idol 2014

Hai readers :D aku kembali lagi >0<
Kali ini aku mau kenalin kalian sama seseorang yang akhir-akhir ini telah menarik perhatian aku! aish :3 siapa ya? siapa ya?? ini dia Ryan Indonesian Idol 2014. Yap si laki-laki ganteng ini muncul menjadi salah satu finalis di Indonesian Idol 2014 ini setelah melalui beberapa rangkaian audisi. Bermula dari Bus Audition Indonesian Idol yang singgah di kota Cirebon, kemudian dia lolos dan bertemu juri-juri andalan Indonesian Idol (Ahmad Dhani, Titi DJ dan Anang Hermansyah). Dan ternyata perjalanannya ga putus sampai disitu, suaranya berhasil memikat hati para juri dan masuk ke babak elimination, ada elimination 1 dan elimination 2. Dan sekali lagi.. kata WOW! harus dikeluarkan. Karena lagi-lagi dia lolos ditahap ini. 

Setelah lolos dari tahap elimination, Ryan pun melanjutkan perjuangannya di TOP 15 Indonesian Idol 2014 pada tanggal 14 Februari 2014 kemarin. Sekali lagi dia berhasil lolos. Suaranya yang memang enak didengarkan--ada yang mengatakan Ballad-- berhasil memikat para penonton lewat lagu Macarena milik Mario Bischin.

Gaya dan penampilan dari pemilik nama asli Ryan Dewangga ini oleh beberapa orang dinilai merujuk ke Boyband Korea, tapi sesuai penuturannya saat selesai perfom di TOP 15 justru tidak dibenarkannya. Ini adalah style yang Ryan pilih sendiri. Beberapa anak Kpopers memberi julukan untuknya sebagai Onew versi Indo. Ini hanya opini ya readers.. pendapat orang berbeda-beda^^

Sebelum melangkah ke info berikutnya aku cuma mau bilang buat yang bisa dibillang anti-Ryan, DON'T JUDGE! OK? Kalian sih gampang ngomongin orang dari segi negatifnya saja, tapi coba deh lihat dari segi positifnya dia :) Kalian pasti juga punya perasaan ingin dihargai setelah kalian berjuang kan? Ryan disini pun juga berjuang!

Oke Selanjutnya, aku mau sedikit berbagi biodata dan fakta dari Ryan Indonesian Idol 2014 nih^^ buat para pecinta Ryan alias Ryan Addict (nama fans Ryan) dari beberapa sumber yang berhasil aku kumpulin dan Insya Allah akan selalu di update kalau ada tambahan/kesalahan! Cekidot.. Cyyuuussss

Nama Lengkap : Ryan Dewangga 
Tempat Lahir : Cirebon
Tanggal Lahir : 25 Oktober 1994
Agama : Islam
Twitter : @RyanIDOL8
Fanpage : Ryan Indonesia Idol 2014






Fakta Ryan D'Angga:
  1. Ryan adalah anak tunggal
  2. Ryan adalah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945, Cirebon
  3. Sebelum mengikuti audisi Indonesian Idol 2014, Ryan sudah aktif ngeband dari panggung ke panggung di kota kelahirannya dan juga sering menerima job sebagai wedding singer
  4. Di Kota kelahirannya, Ryan tergabung dalam Group Band yang bernama Bravo Band ( acc @bravoband08 )
  5. Saat mengikuti audisi Indonesian Idol 2014 nomer audisinya adalah 178657
  6. Saat pertama kali ikut audisi adalah di Bus Audition yang singgal di Cirebon dan menyanyikan lagi milik Afgan- Terima Kasih Cinta
  7. Kemudian di room audition di Bandung tepatnya, Ryan membawakan lagu Love On Top milik Beyonce
  8. Pada babak elimination 1, Ryan bersama Sarah, Nowela dan Melinda menyanyikan lagu Mama Papa Larang milik Judika
  9. Memasuki babak elimination 2, Ryan menyanyikan lagu yang berjudul Cantik dari Kahitna
  10. Tampil di Top 15 Indonesian Idol 2014, Ryan menyanyikan lagu Macarena milik Mario Bischin
  11. Lolosnya Ryan ke babak Top 13 Indonesian Idol 2014 selain menjadi hadiah untuk atas perjuangan Ryan juga merupakan kado untuk Ibunya yang berulang tahun tanggal 15 Februari. 
  12. Saat tampil di Spektakuler show, tanggal 21 Februari 2014, Ryan menyanyikan lagu Tetap Mengerti milik Kerispatih.
Oke sekian dulu yang bisa aku bagi ke kalian readers seputar Biodata dari Ryan Indonesian Idol 2014 berikut faktanya. Untuk kalian yang memang mendukung penuh Ryan bisa vote dengan mengirimkan sms, dengan mengetik RYAN dan kirim ke 9288 :) yang banyak ya smsnya^^

Selain itu aku juga mau rekomendasiin fanbase-fanbase yang bisa kalian follow dengan account twitter kalian nih,
  1. Official Fansclub
    @RyanD_Addict
  2. Fanbase Daerah
    Jakarta : @RyanAddict_JKT
    Bandung : @RyandAddictBDG
    Surabaya : @RyanD_addictSBY
    Medan : @RyanD_addictMDN
    Cirebon : @ryanD_AddictCRB
    Purwokerto : @RyanD_addictPWT
    Samarinda : @RyanDAddictSMD
    Subang : @RyanD_addictSBG
    Manado : @Ryan_addictMDO
    Banjarmasin : @RyanD_addictBJM
    Padang : @RyanD_addictPDG
    Malang : @RyanD_AddictMlg
    Makassar : @RyanAddict_MKS
    Linggau : @RyanDA_Llg
    Jogja :@RyanD_addictDIY
    Tangerang : @Ryan_AddictTNG
    Bukit tinggi : @RyanDaddictBKT
    Pekanbaru : @RyanD_addictPKU
    Bekasi : @RyanD_addictBks

    (Itu cuma baru beberapa, untuk fanbase-fanbase yang merasa belum disebutkan bisa meletakan jejak dikomentas dibawah post ini^^)
  3. Fun Fanbase
Untuk readers.. Kalau kalian mau share ke social media yang kalian punya, cantumin sumbernya ya^^ belajar jangan jadi plagiat! OKE ;) Terima Kasih :*

Senin, 17 Februari 2014

Kristal Air (Part 4)



Semilir angin setelah hujan reda benar-benar menyerbakan aroma tanah. Daun-daun dipepohonan dipinggir jalan meneteskan titik air yang masih tertinggal di permukaannya. Seluruh jalanan terguyur air hujan dan dibeberapa menimbulkan kubangan air. Air yang tergenang menampilkan cahaya-cahaya dari lampu jalanan.

Aku berjalan menuju rumah. Setidaknya sekarang aku sudah dengan perasaanku sendiri. Aku tidak bisa menutupi semuanya. Ini pasti yang terbaik untuk diriku dan diri Amanda. Walaupun tidak bisa menjalin hubungan seperti yang diharapkan seperti tadi, setidaknya aku masih bisa berteman dengannya.

Aku masuk kedalam rumah dengan keadaan basah kuyup. Beruntung rumah sepi, orang-orang tampaknya tertidur karena hujan hari ini Setidaknya aku bisa terhindar dari omelan mama. Hanya ada Bi Minah yang terjaga. Melihatku seperti ini Bi Minah langsung berinisiatif membuat secangkir teh hangat dan merebus air hangat untuk aku mandi.

****★★★****

Udara pagi menyelimuti kota kecil disudut perbatasan sebuah propinsi, awan mendung selalu menjadi rutinitas dikala pagi saat musim hujan, semerbak aroma bunga mawar selalu masih bisa tercium karena belum berpaut dengan polusi dari asap kendaraan. Aku menarik napas dan tidak menyianyiakan kesejukan udara sesegar ini, ku isi paru-paruku dengan penuh kemudian mengembuskannya secara perlahan.

Kelas XII IPS 2 masih terlihat sepi saat aku berdiri tepat didepan pintu kelas. Jelas saja! sekarang masih pukul 06.15 wibaku sengaja berangkat lebih pagi dari biasanya. Suasana seperti ini membuat ku bosan. Dengan pasrah aku langkahkan kaki menuju tempat dudukku di pojok depan, tepat didepan meja guru. Meletakkan tas kemudian melangkah pergi menuju tempat duduk dari semen yang berada didepan kelas.

Menatap sekeliling mataku bergerak mengamati setiap sudut dari Sekolah yang sudah hampir 3 tahun ini aku tinggali. Ada banyak kenangan disini. Pikiranku menjemput setiap memori yang terekam dalam otak. Kejadian itu bergantian muncul seperti slide film yang diedit menggunakan movie maker. Kesedihan, kesenangan, keangkuhan, kekeluargaan dan entah yang tak sekarang pikiranku bisa memutarnya kembali.

Sinar matahari menyilaukan pandanganku. Aku tersadar dari tontonan yang otakku kirim beberapa menit tadi. Anak-anak sekolah lain mulai memasuki sekolah dan suara sudah mulai gaduh memenuhi setiap sudur ruang kelas yang ada. Ada Egi anak XII IPA 2 dengan kaca mata tebalnya, ada sinta si cantik dari kelas XII IPS 1 yang sempat menjalin hubungan denganku dulu saat pertama masuk sekolah ini, dan.. mataku menoleh ke arah ruang kelasku XII IPS 2, ada Amanda dan Andi mereka jalan berbarengan dengan tangan yang saling berpegang erat??

Seketika mataku membulat. Mencoba memastikan pandanganku pada dua sosok yang menuju kelas yang sama dengan kelasku. Apa itu Amanda?? Sungguh??
Aku benar-benar tidak percaya! Sungguh! Aku harap Tuhan menakdirkan kejadian ini sebagai mimpiku.. Ya Mimpi! Please God!!!

to be continued >>


Hai readers.. terima kasih udah mau membaca tulisan aku :) Buat terus menjaga setiap kepercayaan kalian ke aku dan aku ke kalian, aku cuma mohon untuk tidak mengcopy-paste apa yang udah aku tulis ini^^ kalian pasti ingin dihargai karena suatu kerja keras kalian bukan?? aku pun begitu :) sekali lagi terima kasih udah mau berkunjung di web sederhana aku ini :) tinggalkan komentar ya^^

Kristal Air (Part 3)




Apa? Apa baru saja aku mendengar Amanda mengucap kata terlambat? Bagaimana bisa aku terlambat?


Tatapan mata polos itu. Tatapan kesungguhan dari sepasang mata indah itu. Oh Tuhan apa yang harus aku lakukan?

"apa maksudmu mengatakan aku terlambat?", tanyaku lirih.

Berbarengan dengan lirihnya suara yang mirip suaraku, hujan mulai berangsur reda. Dan kini hanya meninggalkan gerimis kecil mengenai puncak kepalaku.

"Kamu baru mengatakan sekarang Than. Disaat aku sudah melepaskan perasaanku untukmu. Hatiku kini telah terisi oleh orang lain..", jawab gadis berpayung didepanku.

"Orang lain? Bukankah dua minggu lalu kau masih mengatakan menyayangiku?"
"iya, itu dua minggu lalu Than"

"Tapi bagaimana mungkin perasaanmu berubah padaku hah?", tanyaku dengan sedikit kekesalan.
Bukan kesal karena sudah ada orang lain dihatinya. Tapi karena perasaanya yang dengan mudah berubah. Apa yang dilakukan orang itu hingga mampu membuat perasaan Amanda berubah?

"semuanya bisa terjadi Than. Dan kamu harus bisa menerimanya", jawabnya terdengar lirih dengan kepala tertunduk.

"Iya aku bisa menerimanya Amanda. Aku.. aku hanya ingin tahu apa yang telah orang itu lakukan hingga membuat perasaanmu padaku hilang begitu saja?". Kedua tanganku bergerak meraih wajah Amanda yang tertunduk. Memandang lurus kearah matanya seakan meminta jawaban sedetail mungkin yang bisa ia jelaskan padaku sekarang.

"Aku lelah denganmu Than..", hembusan nafasnya terdengar jelas ditelingaku. Dan belum sempat aku bertanya, Dia kembali melanjutkan perkataannya.

"Aku selama ini hanya menjadi tempat curhat kau saja. Kau tahu sudah lama aku menyayangimu. Tapi lagi-lagi kau tanpa perasaan tidak enak.. atau setidaknya menjaga perasaanku, menceritakan semua perempuan yang kau sukai didepanku. Dan yang lebih membuat aku harus menelan ludah dan meninggalkan seulas senyum didepanmu adalah.. kau memintaku untuk menjadi penyatu kau dengan perempuan itu! Kau tahu bagaimana perasaanku saat itu?".

Aku lihat dia mulai meneteskan air matanya sesaat setelah luapan kalimat emosi keluar. Aku tak kuasa melihatnya.

Mendengar setiap perkataan Amanda memaksaku mengingat setiap kejadian itu. Memunculkan kembali memori yang seharusnya sudah tenggelam. Disaat aku tertarik dengan gadis manis bernama Rena. Aku terlalu takut mengungkapkan perasaanku awalnya. Tapi akhirnya aku memberanikan diri untuk mengatakan perasaanku padanya. Berhari-hari aku tunggu jawaban dia tapi tak kunjung ada jawaban darinya. Dan entah pikiran darimana, aku yang jelas tahu perasaan Amanda  padaku justru mempunya niat untuk aku manfaatkan. Aku pikir karena Amanda Perempuan, mungkin dapat sedikit membujuk Rena untuk menerima perasaanku padanya. saat itu sedikitpun aku tak memperdulikan perasaan Amanda. Yang ada dipikiranku hanya bagaimaa caranya agar Rena menerima aku sebagai pacarnya. Aku terlalu jahat.

buk buk buk

Aku terbangun dari lamunan tentang masa lalu. Sepasang mataku melihat Amanda memukul-mukul dadanya sendiri sedang air matanya tak berhenti mengalir. Mungkin inilah ending dari luapan perasaan didalam hatinya. Sungguh. Sungguh aku tak kuasa melihatnya seperti ini.
Aku sudah tak sanggup melihatnya seperti ini. Aku ingin memeluknya! Aku ingin!

Segera saja aku raih tubuh mungil Amanda dan memasukannya kedalam pelukanku. Aku sadar baju aku basah. Tapi kini benar. Setidaknya walaupun aku tahu aku terlambat memilikinya, sebagai teman aku bisa membuatnya tenang dalam dekapanku.

Amanda menerimanya. Tubuh kami yang sangat dekat seperti ini seperti mentransfer gejolak emosi yang Amanda rasakan dan membawanya masuk kedalam aliran darag didalam tubuhku. Aku merasakan perih dihati Amanda. Perih yang telah disimpannya sejak lama. Perih yang terabaikan olehku.

"Amanda...", lagi-lagi aku mengucap lirih namanya.

Tidak ada jawaban dari gadis yang sekarang berada dipelukanku. Tak mengapa. Aku masih mendengarnya menangis.

"Kau tahu kenapa sekarang aku mengatakannya?".

Dia terbangun dari pelukanku dan kembali membiarkan tubuhnya berdiri tegak. Dengan lembut ia menghapus air mata dari kedua matanya dengan tanggannya sendiri. Kemudian berlanjut menatapku serius.

Aku yang tahu sebenarnya ini sia-sia tapi aku tetap mencoba jadi yang terbaik. Jadi yang terkuat untuk perasaanku sendiri.

"Kau ingat idol grup yang kau suka?"

Dia hanya terdiam. Kemudian menjawabnya dengan anggukan kepala. Aku tahu itu adalah jawaban 'iya'. walaupun tak terucap satu katapun.

"ia yang telah memberanikan aku untuk menyadarinya. JKT48! Lagunya.. ingat lagu Oogoe Diamond?"

Lagi-lagi dia hanya diam memandangku. Aku rasa dia sedang memitar pikirannya untuk mengingat lagu yang aku maksud. Ingatlah Amanda! Ingat!

to be continued >>

Hai readers.. terima kasih udah mau membaca tulisan aku :) Buat terus menjaga setiap kepercayaan kalian ke aku dan aku ke kalian, aku cuma mohon untuk tidak mengcopy-paste apa yang udah aku tulis ini^^ kalian pasti ingin dihargai karena suatu kerja keras kalian bukan?? aku pun begitu :) sekali lagi terima kasih udah mau berkunjung di web sederhana aku ini :) tinggalkan komentar ya^^

Minggu, 09 Februari 2014

Kristal Air (Part 2)


Aku kembali memandang jendela di kamar lantai 2 rumah itu. berharap orang itu ah tidak.. tepatnya gadis itu masih ada disana. ia membukanya dan melihatku berada disini.

Hujan terus mengguyur semakin deras. membawa aroma tanah memasuki sela-sela hidungku yang mulai memerah karena entah telah berapa lama aku berdiri disini. Aku kuatkan diri ini untuk terus berdiri disini. Berharap mungkin Tuhan memberi keajaiban untukku.


Menit-menit pertama energi dalam tubuhku masih terhitung terisi penuh sehingga aku masih bisa meyakini diriku sendiri untuk tetap disini. Menit berikutnya aku merasa separuh dari energiku menghilang. Mungkin mengalir dan hanyut bersama air hujan yang membasahi tubuhku. Dan akhirnya, saat tubuhku merasa hanya tersisa seperempat energi tubuhku aku merasa bahwa usaha ku ini sia-sia. Ku putuskan membalikan tubuhku menghadap jalan yang tadi telah aku lewati. Langkah penuh penyesalan menggiringku untuk pulang dan segera menjemput selimut tebal diatas tempat tidurku. Kini aku mulai kedinginan.  Aku berjalan dan terus mencoba untuk berjalan. Hingga akhirnya sebuah suara yang ku kenal, bahkan sangat aku kenal menghentikan langkah kakiku.
 
"Pabo! Namja Pabo!"

Apa? Apa yang tadi aku dengar? Pabo? Bodoh? Laki-laki bodoh? Suara itu.. Amanda. Aku langsung membalikan tubuhku kembali hingga aku menemukan sosok perempuan yang menggunakan payung dengan setelan kaos longgar dan celana pendek selutut tepat didepanku. 

"Manda..." jawabku lirih.

Dia menghampiriku. Langkahnya lurus menuju ke tempat aku berdiri dengan sepasang mata yang menatap tajam ke arahku. Membuatku tak sedetikpun menghindarkan pandangan darinya.

"Pabo! Namja pabo!", kata-kata yang sama kembali keluar dari mulut kecil itu dengan tangan yang terus memukul-mukul dadaku. Tapi aku tidak meringkuk. Aku membiarkannya demikian. Aku tidak ingin terlihat lemah didepannya. Cukup dulu saja.

Senyumku mengembang dan tanganku mulai bergerak menyentuh pipinya yang sedikit basah. Entah karena cipratan air hujan atau dia mulai meneteskan air mata.

"kau tahu kata yang kau ucapkan tadi?", tanyaku sembari senyum.

" ya aku tahu. itu dari bahasa korea. artinya bodoh kan? kata yang sering kau ucapkan dulu padaku karena aku tidak sepintar kau dalam pelajaran eksak!", gerutunya. Sedang aku masih terus memandangnya dengan senyum. 

Aku masih enggan menurunkan tangaku ini dari pipi lembutnya. Aku masih ingin memastikan dia benar-benar nyata didepanku sekarang. Bahkan jika dibolehkan aku ingin menariknya erat didalam pelukanku. Tapi aku urungkan niat itu.

"Bodoh! apa yang kau lakukan diluar sini dengan hujan sederas ini, hah?!", ucapnya dengan gerakan tangan yang mendorongku menurunkan tangan dari pipinya.

"a.. aku ingin menemuimu", jawabku cepat.

"untuk apa?", tatapnya polos.

" a.. aku.. aku menyukaimu Amanda!". Tatapanku dalam menuju kedua bola matanya. Asal kamu ketahui. Perkataan itulah yang selama ini tertahan di bibirku. Aku tidak berani mengucapkannya. 

Tangan Amanda bergerak menurunkan tanganku. Tanganku bergerak pasrah. 

Beberapa detik sepi menyelimuti. Hanya tertinggal suara hujan. Bungkam kami berdua ditengah gemuruh suara hujan sore ini. Hingga akhirnya suara itu kembali terdengar ditelingaku. 

"Kau terlambat Fathan..", suaranya lirih.

to be continued >> 

Hai readers.. terima kasih udah mau membaca tulisan aku :) Buat terus menjaga setiap kepercayaan kalian ke aku dan aku ke kalian, aku cuma mohon untuk tidak mengcopy-paste apa yang udah aku tulis ini^^ kalian pasti ingin dihargai karena suatu kerja keras kalian bukan?? aku pun begitu :) sekali lagi terima kasih udah mau berkunjung di web sederhana aku ini :) tinggalkan komentar ya^^